Tuesday, August 26, 2014

Alternatif Aktivitas Pengelolaan Informasi di Masyarakat

Materi bapak Suko Widodo Dosen Universitas Airlangga dalam Temu Wicara KIM Jawa Timur di Kantor Depkominfo Jawa Timur pada hari Selasa, 26 Agustus 2014 yang bertema “Alternatif Aktivitas Pengelolaan Informasi di Masyarakat”.
Masyarakat industri yang saat itu giat bekerja dalam pabrik - pabrik dengan bahan baku fisik akan bergeser menjadi masyarakat informasi yang mengandalkan teknologi dan kemampuan dalam mengelola informasi (Daniel Bell).
Daniel Bell, seorang ahli sosial  pernah memaparkan pikiran di atas, dan apa yang pernah dikemukakannya itu kini terwujud. Masyarakat industri, telah bergeser menjadi masyarakat informasi, yakni suatu masyarakat yang melaksanakan aktivitas politik, ekonomi, maupun budaya dengan cara menciptakan, menggunakan, membagikan, serta memanipulasi informasi. Dalam mengelola informasi, masyarakat informasi menggunakan bantuan teknologi informasi. Maka, masyarakat informasi sering disebut masyarakat digital. Jika dalam masyarakat industri, kemampuan membaca dan menulis alias melek huruf menjadi wajib yang dimiliki oleh masyarakatnya, maka dalam masyarakat informasi kemampuan melek teknologi menjadi syarat utamanya untuk bisa bertahan.
Pergeseran menuju masyarakat informasi ini juga memiliki pengaruh yang kuat bagi media massa. Dapat dilihat, media massa dewasa ini bersifat interaktif di mana pengguna dapat turut memberikan umpan balik bahkan menjadi narasumber. Tentu saja hal ini didukung oleh semakin berkembangnya teknologi, misalnya kini banyak portal-portal berita yang menyajikan informasi yang dapat diakses dengan mudah lewat gadget dan memungkinkan penggunanya untuk memberi saran atau komentar secara online.
Secara keseluruhan, ciri-ciri dari masyarakat informasi adalah:
§   Kebutuhan yang tinggi akan informasi dalam kehidupan dan dalam organisasi.
§    Menggunakan teknologi informasi dalam berbagai kegiatan.
§   Pertukaran data secara digital jarak jauh.
§   Mengumpulkan,mengolah dan memanfaatkan informasi untuk pengambilan      keputusan
Masyarakat informasi ini kemudian dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan peran mereka:
1.  Pekerja output yang menciptakan suatu informasi atau dalam hal ini adalah pengetahuan. Contohnya adalah ilmuwan, pengajar, dan penulis.
2.  Pihak yang mengumpulkan informasi kemudian mengoordinasikan dan menyebarkannya. Contohnya adalah reporter dan editor.
3.  Pihak yang mengoperasikan teknologi informasi yang menjadi sarana dari kedua kategori sebelumnya. Contohnya adalah operator komputer dan teknisi yang memasang pesawat televisi.

Berkembangnya teknologi informasi membuat informasi menjadi suatu komoditas utama yang begitu mudah diakses. Akibatnya tidak selalu positif, misalnya penyebaran informasi yang seharusnya rahasia seperti dokumen negara atau soal ujian negara atau pembajakan film untuk mencari keuntungan beberapa pihak. Semua seakan tidak terkontrol. Dalam hal ini, masyarakat informasi sendirilah yang seharusnya berperan sebagai pengguna sekaligus pengontrol. Bila masyarakat menyadari dan mampu menyeleksi informasi dengan baik, tentu dengan sendirinya penyalahgunaan teknologi informasi akan berkurang.

Kelompok Informasi Masyarakat
Jika kita sepakat mendefinisikan bahwa kelompok informasi masyarakat (KIM) sebagai sebuah kerjasama antar individu yang beraktivitas dalam pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi, maka peran KIM lebih dalam posisi sebagai lembaga media. Apakah ini pilihannya? Apakah ini akan menghasilkan nilai profit atau non-profit? Jika profit bagaimana mewujudkannya dan jika non-profit siapa yang mendukung pembiayaan aktivitas KIM?
Pertanyaan-pertanyaan kritis perlu dikedepankan, agar eksistensi KIM bukan sekedar organisasi lomba atau etalase pencitraan pemerintahan/ politik belaka. Karena jika dasarnya hanya untuk lomba atau citra pemerintahan, maka eksistensi KIM takkan pernah bisa memberi kontribusi apapun bagi mayarakat.
Dalam pandangan saya pribadi, untuk sementara ini ada 3 kemungkinan yang bisa mewujudkan eksistensi KIM dengan orientasi berbeda-beda; sebagaimana matriks dibawah:


No
Orientasi
Peran dan Fungsi
1
KIM sebagai Lembaga Media
§  Perannya sebagai pengelola informasi (mencari, mengedit dan menyebarkan)
§  Berfungsi sebagai pusat media masyarakat
§  Sumber dana dari sponsorship
2
KIM sebagai Lembaga Sosial-Non Profit
§  Perannya sebagai lembaga sosial masyarakat
§  Berfungsi sebagai penjaga nilai sosial kemasyarakatan
§  Sumber dana dari sumbangan sosial
3
KIM sebagai Lembaga Ekonomi
§  Perannya sebagai lembaga usaha
§  Berfungsi untuk sarana usaha/ bisnis
§  Sumber dana mandiri


Tiga orientasi ini baru dalam tahap wacana, perlu dimatangkan untuk dapat dijadikan rujukan dalam pengelolaan dan pengembangan KIM. Tetapi dasar yang saya ajukan bahwa jika KIM ingin memiliki eksistensi, maka ia harus memastikan posisi dirinya sebagai apa? Karena jika tak ada posisi yang jelas dengan orientasi yang pasti, KIM terjebak dalam sandera sebagai organisasi lomba belaka.
Oleh karena itu, sebelum memastikan bentuk atau orientasi KIM – perlu dipahami karakter masyarakat yang berkembang saat ini. Sebagaimana diketahui, masyarakat Indonesia pada umumnya terdiri dari beragam karakter. Maksudnya, belum semua orang merasakan dirinya sebagai masyarakat informasi. Masih banyak masyarakat yang berada dalam karakter masyarakat industri, dan bahkan masyarakat pertanian. Dalam keadaan bercampur karakter tersebut, maka agak sulit memastikan posisi diri. Karena itu, untuk mewujudkan secara nyata peran dan fungsi KIM diperlukan kesepakatan dari para partisipannya.
Saat ini dan ke depan, era informasi semakin menguat. Era ini ditandai dengan optimalisasi sarana teknologi informasi yang massif dalam masyarakat. Semangat pikiran yang dikembangkan kini adalah: bagaimana memaksimalkan sarana teknologi informasi itu bermanfaat dan bersifat produktif bagi masyarakat. Apakah bermanfaat hanya sebagai pusat penyebaran pengetahuan (knowledge), atau ia menjadi pusat ekonomi atau pula sebagai lembaga sosial; semua tergantung pada para penggiatnya.

Selamat Berpikir, Berdiskusi dan menemukan solusi!!!!


No comments:

Post a Comment